-
Minlio
-
04 April 2023
-
5,590 Views
Era e-commerce mulai ditinggali. Kini muncul Tribe Commerce yang dapat mengatasi perang harga yang kerap terjadi di E-commerce.
Mungkin banyak yang bertanya, apa itu E-commerce dan Tribe Commerce? Sejatinya, tujuan mereka adalah sama, yaitu transaksi jual beli. Transaksi jual beli inilah yang disebut Commerce. Yang membedakan adalah cara dan tempat transaksi jual beli ini dilakukan.
Dulu, seluruh transaksi dilakukan secara konvensional. Anda harus membuka toko, pembeli datang ke toko Anda, dan transaksi terjadi secara langsung dengan tatap muka. Seiring berkembangnya teknologi, semua orang dapat membeli segala sesuatu secara online.
Di e-commerce, semua proses jual beli dilakukan secara online. Di awal eranya, transaksi ini bisa dilakukan melalui sms, hingga berkembang menjadi website online shop. Platform yang menyediakan tampat transaksi jual beli inilah yang disebut e-commerce.
Dari e-commerce, muncullah Marketplace. Siapapun dapat menjadi penjual, sehingga menyebabkan terjadinya perang harga. Seller hanya perlu membuat akun di Marketplace, upload produk, tulis deskripsi barang, langsung bisa berjualan. It’s very simple dan menyebabkan Marketplace ini seperti pasar.
Di Marketplace, seller berlomba-lomba memberikan harga termurah, bahkan ada yang menjual dengan profit 0. Masalah perang harga terjadi di sini. Terlebih dengan fitur ‘Urutkan dari harga termurah’, yang dapat mempermudah pembeli memilih produk dengan harga termurah, namun menghancurkan seller yang menjual produk dengan harga yang lebih malah. Jelas sekali persaingan ini tidak sehat.
Maka dari itu, kini seller mulai mengganti strategi mereka dari perang harga di E-commerce dan Marketplace dengan berjualan di komunitas, atau yang disebut Tribe Commerce.
Mari kita ulas apa itu Tribe Commerce dan mengapa Tribe Commerce mulai diminati sebagai tempat jual beli.
Tribe atau yang biasa disebut komunitas dan Commerce merupakan transaksi jual beli. Jadi, Tribe Commerce merupakan transaksi jual beli yang terjadi dalam suatu komunitas.
Sebagai makhluk sosial, Anda pasti memiliki beberapa komunitas, bisa komunitas agama, perumahan, hingga komunitas hobi. Di setiap komunitas ini pasti memiliki interest yang berbeda-beda. Di sinilah Anda bisa menangkap peluang bisnis untuk menjual sesuatu ke komunitas Anda.
Contoh simplenya, sebuah Klub Sepak Bola tentu memiliki fans. Para fans tersebut bergabung dalam satu wadah yaitu fansclub. Ini merupakan suatu komunitas. Seperti yang kita tahu, seluruh Klub Sepak Bola menjual merchandise kepada fansnya, seperti kaos atau gantungan kunci khas Klub Sepak Bola tersebut. Mereka tahu interest dari fans mereka, sehingga mereka menjual merchandise dan proses jual beli terjadi di komunitas mereka.
Tidak ada perang harga yang terjadi dalam proses jual beli di Fansclub Sepak Bola ini. Karena penjualnya hanyalah 1. Sehingga pembeli tidak diberi kesempatan untuk membandingkan harga termurah, karena hanya Anda yang menjual produk tersebut di komunitas itu. Ini merupakan contoh Tribe Commerce.
Biasanya sebuah komunitas menggunakan beberapa platform hingga terjadinya proses jual beli, seperti menggunakan group atau forum untuk mengumpulkan anggotanya serta membuat toko online untuk menjual produk komunitas tersebut hingga terjadi proses transaksi jual beli. Ini menjadi suatu masalah yang baru, karena proses jual beli jadi tidak efektif.
Kini, Tribe Commerce dapat dilakukan dengan menggunakan 1 platform saja. Di Tribelio, Anda dapat membuat suatu komunitas dan melakukan transaksi jual beli langsung di sana. Anda juga dapat mem-boost penjualan Anda dengan berbagai fitur yang ada, seperti push notification dan email broadcast.
Tentu berjualan di komunitas dengan bantuan berbagai fitur di Tribelio dapat mem-boost omzet bisnis Anda. Jadi, siapkah Anda take action menuju era Tribe Commerce?