-
Minlio
-
27 July 2022
-
1,943 Views
Saat seseorang baru berkecimpung ke dunia bisnis, biasanya kerap menghadapi kesulitan dan penolakan dalam membangun usahanya. Namun, hal itu bukan berarti Anda tidak cocok untuk berjualan dan menjalankan bisnis. Penolakan adalah sesuatu yang biasa terjadi dalam bisnis karena adanya suatu hal.
Pernahkah Anda dengar istilah False Belief? Singkatnya, false belief merupakan kesalahpahaman atau keresahan yang berasal dari pemahaman yang keliru. Dalam hal bisnis pun sama, yaitu ketidakpercayaan calon pelanggan yang keliru atas produk atau layanan yang ditawarkan. Padahal apa yang dikhawatirkan calon customer belum tentu benar.
Dengan melakukan riset dan menemukan false belief dari calon customer, Anda dapat mengetahui penyebab mereka enggan untuk membeli produk yang Anda tawarkan dan menemukan cara untuk menjawab false belief mereka sehingga mereka akhirnya membeli produk Anda.
Berikut 3 jenis false belief yang dimiliki oleh calon customer:
1. False Vehicle Belief
False belief yang pertama sering dialami calon customer Anda yang tidak percaya bahwa produk Anda dapat menjadi solusi untuk permasalahannya. Mungkin melalui pengalaman buruk yang dialami dengan produk yang sama atau memang tidak percaya produk Anda dapat menyelesaikan permasalahannya.
Anda dapat bertanya dan mencatat keresahan dari customer Anda tadi dan tunjukan bahwa produk Anda dapat menjadi solusi dan dapat dipercaya. Bisa dengan cara membuat iklan, memperlihatkan ulasan atau testimoni dari produk-produk Anda.
2. False Internal Belief
False belief yang kedua adalah false belief internal yang berkaitan dengan diri customer tersebut yang membuatnya tidak yakin bahwa produk Anda bisa membantu problem yang dialaminya. Contoh kasus yang sering kita semua alami ketika ingin membeli suatu barang.
Ketika Anda ingin membeli laptop baru, sering kali muncul pertanyaan di benak Anda: "Saya butuh laptop baru, tapi saya gak yakin ini laptopnya bisa saya pakai karena saya gaptek" atau “Apakah spek laptop ini sesuai dengan yang saya butuhkan?” dan pertanyaan lainnya.
Contoh kasus di atas bisa dicatat agar Anda memiliki jawaban atas false belief tersebut. Sehingga, Anda dapat menyakinkan mereka untuk membeli produk yang Anda tawarkan.
3. False External Belief
Jenis false belief yang terakhir adalah false external belief, kebalikan dengan yang kedua. Biasanya calon customer sudah percaya dengan produk Anda tetapi justru terjadi masalah yang berkaitan dengan hal-hal eksternal.
Seperti contoh kasus laptop yang ingin dibeli tidak dapat dikirim ke daerah rumah calon customer atau tidak bisa melakukan pembayaran dengan metode tertentu. Pada saat ini, yang jadi permasalahan dari calon pembeli bukanlah berasal dari dirinya sendiri melainkan kondisi eksternal.
Sampai sini Anda telah mengetahui 3 jenis false belief. Jika calon customer masih menolak produk yang Anda tawarkan, kemungkinan besar masih ada false belief di benak calon customer yang belum terjawab.
Dengan melakukan riset sebanyak mungkin false belief yang mungkin dialami calon pembeli, maka Anda dapat menemukan solusi untuk menjawab false belief yang mereka alami, meyakinkan mereka untuk membeli produk yang Anda tawarkan dan tentunya dapat meningkatkan penjualan serta omzet bisnis Anda.
Anda bisa menggunakan listbuildingblackbook.com untuk membantu Anda menemukan apa saja false belief pada calon customer dan juga cara memperbesar prospek target market Anda dengan strategi List Building.